Selasa, 22 Maret 2011

untuk apa refleksi?

Setiap langkah dan aktifitas yang kita lakukan adalah pemberian atas makna hidup kita. Maka “sia-sialah kalau hidup tak direfleksikan”, demikian Sokrates mengatakan. Hidup menjadi bermakna dan senantiasa dinamis kalau kita mau dan mampu mengenali hidup yang telah, sedang dan akan kita jalani. Singkat kata tiga lingkaran hidup itu kita sebut refleksi. Berefleksi memuat unsur-unsur: evaluasi proses/langkah, pengalaman afektif dan intelektual, serta antisipasi ke depan. Refleksi itu berlangsung terus menerus tiada henti dan berefleksi juga diartikan senantiasa mengadakan pembaharuan hidup yang terus menerus. Hidup yang berjalan begitu saja dengan kesibukan yang tak pernah habis kadang kala membawa pada suasana kering atau sulit berdoa. Hal yang perlu dipersiapkan dalam menghadapai kekeringan hidup doa antara lain kembali dalam keheningan; ketenangan fisik, batin, pikiran, di sini butuh kesiapan. Caranya mulai dengan merasakan suasana sekeliling. menggunakan perangkat indrawi (mendengarkan, merasakan, menikmati, menyentuh, menyadari), bagaimana dengan situasi, suasana di mana aku berada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar